Khasanah Alam

Semua Tentang Ilmu, Pengetahuan, Sains dan Teknologi


Bertamasya di alam Matematika Islam

Udah pada nonton“Smallvillle” pas adegan Clark menolong Chloe? Disaat yang bersamaan Clark sedang bermain Football, ketika itu Mba Chloe sedang dalam posisi akan ditikam oleh penjahat, dalam sepersekian detik itu Mas Clark berlari menolong chloe, saking cepetnya, segala sesuatu di sekitar terlihat diam, sampai pada ga “ngeh” kalau Clark berlari meninggalkan lapangan, mata chloe beserta penjahat pun tidak mampu menangkap gerakan super cepat Clark yang bermaksud menolong chloe. Selamatlah Chloe, dan menanglah sang jagoan dalam pertandingan football.
Ada lagi yang agak mirip dengan cerita fiktif di atas, kali ini kemampuan berpikir seseorang yang mampu memindahkan materi tubuh dan benda-benda yang disentuhnya, untuk menembus dimensi ruang dalam fungsi waktu yang sangat singkat. Pada Film “Jumper”, sang jagoan mampu berpindah tempat ke segala penjuru dunia hanya dalam hitungan sepersekian detik, dengan kekuatan pikiran!.
Oke lah ya,..secara, namanya film bisa-bisa saja karangan sutradara, yang jadi pertanyaan, apakah ada kejadian nyata selain dua cerita fiktif di atas?
Ternyata ada kawan, ada banget! bahkan lebih dahsyat!
Masih ingat kisah yang diabadikan dalam AL-Quran, dimana seorang ahli kitab mampu memindahkan singgasana Ratu Saba pada zaman Sulaiman? Yang lamanya hanya memakan waktu sebelum nabi Sulaiman berkedip,(dengan catatan, jarak singgasana Nabi Sulaiman dengan Ratu Saba tidak kurang 60 Km) Setelah dihitung-hitung, kecepatan si ahli kitab ini mencapai 100.000 kali kecepatan cahaya! Subhanallah
Itu lah segelintir kisah yang sangat berkaitan dengan kecepatan dalam menembus dimensi Ruang bahkan mungkin dimensi waktu. Salah satu hal yang sangat menarik perhatianku. Selain aku memang terobsesi akan hal-hal ini, dalam Al-Quran pun kita dapatkan data yang relevan terhadap perhitungan manusia di masa kini yang berhubungan kisah di atas.
Padahal, salah satu ”hal” di alam semesta ini (menurut ilmu pengetahuan saat ini), ”hal” yang paling cepat perpindahannya adalah Gelombang Cahaya. Ya, ”cahaya”! Sebuah kata yang selalu menginspirasikan manusia yang cinta akan kata-kata itu sendiri...(maksudnya...?).
Ok, balik lagi...
Di bangku SMA, kita-kita sering dicekoki bahwa kecepatan cahaya itu adalah 300 Km/det. Padahal, secara akurasi, menurut ”Konferensi 17”, yang membahas Ukuran dan Satuan, didefinisikan bahwa pada 1 meter = Jarak tempuh cahaya dalam ruang vakum selama jangka waktu (1/299792458) detik. Dapat dikatakan, kecepatan cahaya = 299.279,5 Km/det.
Catet, angka di atas adalah ”sesuatu” yang paling cepat yang dapat dihitung manusia. Bagaimana kecepatan seorang ahli kitab tadi yaa? Sakti mandraguna banget dong....
”Trus? Udah? Gitu doang..?”
Ya belon doong...sabar..

Nah, ternyata selain kisah ahli kitab tadi, ada kisah yang lebih dahsyat kecepatannya, yang bahkan hingga kini ini manusia belum mampu menerjemahkan fenomena tersebut dalam sebuah perhitungan yang empiris dan akurat, hanya dalam limitasi estimasi.
Tentu kisah tersebut adalah Kisah Isra’ Mi’raj-nya Nabi Muhammad SAW.
Sebuah kisah awal diberlakukannya syariat sholat 5 waktu, merupakan salah satu amalan yang pertama kali dihisab di akhirat nanti, yang berlaku hingga manusia akhir zaman.
”Istimewanya dimane ya?!”

Lebih dari istimewa kawan, bahkan Al-Qur’an sejak 14 abad lalu telah mengabadikan dalam surah Al-isra’ ayat 1 :

” Maha Penggerak Yang telah menjalankan hambaNya dari tempat berputar yang ditinggalkan ke tempat berputar yang di ujung yang kami beri perlindungan sekitarnya. Untuk kami lihatkan kepanya sebagian dari ayat-ayat Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Melihat.”

Jadi, hanya kira-kira kurang dari 10 jam Rasulullah melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj. Dari ayat pula dapat kita perkirakan kecepatan Malaikat sekitar 50 x C { 50 kali kecepatan cahaya}. Sehingga malaikat Jibril tidak mampu untuk mangantar Rasulullah hingga ke langit ke-7.
Mari kita bertamasya dengan Matematika dalam usaha menerjemahkan fenomena kebesaran Allah pada peristiwa Isra’ Mi’raj:
Peristiwa ini menggambarkan bahwa alam semesta ini terdiri dari 7 lapis langit, ”ujung” dari 7 lapis langit sendiri masih menjadi misteri ilmu pengetahuan hingga detik ini.
Berdasar data bahwa kecepatan cahaya = 299.279,5 Km/det, dapat kita ketahui :
I. Langit lapis 1 (Merupakan sistem Tata Surya) dimana diamater tata surya sekitar 0.005 tahun cahaya. Jadi, dengan kecepatannya, cahaya membutuhkan waktu 0.005 tahun untuk berangkat dari matahari hingga ujung tata surya (planet pluto).
II. Langit lapis 2 (kumpulan dari Tata Surya, disebut Galaksi, sekitar 100 milyar bintang/matahari) dengan jari-jari = 50.000 tahun cahaya
III. Langit lapis 3 (kumpulan dari milyaran galaksi, disebut Nebula) : jari-jari sekitar 50x1014 tahun cahaya.
IV. Langit lapis 4 (Kumpulan Nebula) jari-jari 50x1025 tahun cahaya.
V. Langit lapis 5 (Kumpulan dari Kumpulan Nebula, Grup Nebula) jari-jari 50x1036 tahun cahaya.
VI. Langit lapis 6 (Kumpulan Grup Nebula, Guci) jari-jari 50x1047 tahun cahaya.
Dan terakhir
VII. Langit lapis 7 (alam semesta) jari-jari sekitar 50x1058 tahun cahaya!

Jadi, seberkas cahaya membutuhkan waktu selama :
500.000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000 tahun cahaya! untuk menuju langit ke 7 dari bumi.

Sedangkan malaikat membutuhkan waktu selama:
10. 000. 000. 000. 000. 000. 000.000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. tahun cahaya!
Misal, perjalanan yang dilakukan bolak balik (berarti harus dikali 2), tetapi kalau dari langit ke-2 ke langit-7 harus bolak balik sebanyak 10 kali,maka :

Misal = jarak : J dan jarak bumi ke langit ke-2 : b
Didapat Jarak Semesta (S) : (J-b) x 10 + 2 b = 10 J – 10b + 2b = 10J – 8b.
Ok, sekarang kita masukkan S dengan angka-angka lama waktu cahaya merambat :
10 J = 5. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000.000. 000. 000. 000 tahun cahaya
b = 50.000 tahun cahaya, maka 8b = 400.000 tahun cahaya.

So, S = 10J - 8b
= 5. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000.000. 000. 000. 000 - 400.000 ) tahun Cahaya..!

Dengan kecepatan (V) = S/t , dimana asumsi lama perjalanan Rasulullah dari jam 7 malam sampai jam 5 pagi = 10 jam = t
Subhanallah...benar-benat di luar jangkauan akal manusia...kita tak dapat membayangkan kecepatan macam apa itu kecuali yang Maha Penggerak yang melakukan itu semua.

Pertanyaan Besar :
Dengan kecepatan maha dahsyat itu, terdapat kemungkinan Rasulullah mengalami fenomena sesak nafas ataupun punggung terasa berat ketika dalam perjalanan. Bagaimana Al Qur’an menjawabnya?
Sebelum menjawab dgn ayat, ada sebuah analogi dalam menjawab persoalan ini:
Andaikan rata-rata manusia mampu menahan nafas selama 29 detik. Misal si Fulan melewati terowongan hampa udara dengan kecepatan V1, dimana harus manahan nafas selama 30 detik. Maka, Fulan mengalami sesak nafas selama 1 detik.
Sekarang, kecepatan si Fulan ditambah menjadi V2, dimana dengan kecepatan V2 si Fulan hanya perlu menahan nafas selama 29 detik. Artinya, si Fulan akan bilang ’pas” tidak mengalami sesak nafas, sesuai dengan kemampuan menahan nafas selama 29 detik.
Kalau kecepatan V2 ditambah lagi menjadi V3, dimana Fulan hanya perlu menahan nafas selama 1 detik. Bisa dibilang bahwa Fulan tidak menahan nafas karena 1 detik ekuivalen dengan kecepatan jantung.
Ok, bagaimana kecepatan dari V3 ditambah lagi menjadi Vx (infinity)?
Dimana Fulan hanya membutuhkan waktu melewati terowongan selama sepersekian milyar detik.
Kalo jantung bisa ngomong, ”Ane belom berdenyut ente udah sampe”..!
Senada dalam Al-Qur’an, dalam surah Al Insyirah ayat 1,2, dan 3 :

1. Bukankah Kami telah lapangkan bagimu dadamu (waktu Isra’)
2. Dan Kami telah turunkan bebanmu darimu (ketika mi’raj)
3. Yang memberatkan punggungmu?

Terjawab khan?!
Jadi, ”siapa dan apa” yang mampu menggerakkan manusia dalam sebuah velositas dengan akselerasi tak terbatas hingga menjadi sebuah energi eksitasi yang mampu mentranslasikan dalam orde yang tak hingga, hanya Allah-lah Sang Maha Penggerak = SUBHAANA.
Subhanallah ya, betapa terbatasnya akal manusia dalam menerjemahkan kekuasaan Allah, untuk satu fenomena ini, kita belum (dan mungkin tidak akan) mampu menjawab dimana ’arsy Allah dan bagaimana Tujuh lapis langit itu sebenarnya. Untuk ke arah sana, itu sudah di luar kemampuan manusia. Wallahu’alam
BACA SELENGKAPNYA...!!!

YA’JUJ & MA’JUJ



Saat menjelang wafat, Nabi Nuh a.s memanggil anak-anaknya untuk menghadap beliau. Maka Sam a.s segera datang menemuinya, namun kedua saudaranya tidak muncul yaitu Ham dan Yafits. Akibat dari ketidakpatuhan Ham dan Yafits, Allah kemudian menurunkan ganjaran kepada mereka. Yafits yang tidak datang karena lebih memilih berdua dengan istrinya (berhubungan suami istri) kemudian melahirkan anak bernama Sannaf. Kelak kemudian Sannaf menurunkan anak yang ganjil. Ketika dilahirkan, keluar sekaligus anak-anak dalam wujud kurang sempurna. Selain itu ukuran besar dan bobot masing-masing juga berbeda, ada yang fisiknya besar sedangkan lainnya kecil. Untuk selanjutnya yang besar kemudian terus tumbuh hingga melebihi ukuran normal (raksasa), sebaliknya yang bertubuh kecil terus kecil seperti liliput. Mereka kemudian dikenal sebagai Ya’juj dan Ma’juj.

Selain wujudnya yang ganjil, Ya’juj dan Ma’juj mempunyai nafsu makan yang melebihi normal. Padahal bilamana mereka makan tumbuhan tertentu maka tumbuhan itu akan berhenti tumbuh sampai kemudian mati. Demikian pula bila minum air dari suatu tempat maka airnya tidak akan bertambah lagi. Sehingga banyak sumber-sumber air dan sungai menjadi kering karenanya. Masyarakat di sekitar mereka pun harus menanggung dampaknya yaitu krisis pangan dan air.

Karena interaksi sosial yang tidak kondusif akibat masalah yang dibawa oleh Ya’juj dan Ma’juj ini maka mereka kemudian cenderung mengisolasi diri di suatu celah gunung di tengah-tengah komunitas induk bangsa-bangsa keturunan Yafits lainnya, yang antara lain meliputi bangsa: Armenia, Rusia/Slavia, Romawi dan Turk di wilayah-wilayah luas seputar Laut Hitam. Namun bilamana mereka membutuhkan makan dan minum, akan keluar secara serentak bersama-sama ke daerah-daerah sekitarnya yang masih belum tersentuh oleh mereka sebelumnya. Karena kondisi fisiknya, mereka mampu menempuh perjalanan jauh dalam waktu relatif lebih pendek dibandingkan oleh manusia normal. Bagi golongan raksasa karena mereka mampu melangkah dengan jangkauan lebar sedangkan golongan liliput adalah karena sedemikian ringan bobotnya terhadap gravitasi bumi sehingga bila berjalan sangat cepat seperti meluncur bersama angin.

Pada puncak keresahan masyarakat pada masa itu, Allah SWT kemudian mengutus salah satu hambaNya yang berkulit kehitaman (tetapi bukan termasuk ras negro) dengan dua benjolan kecil (tidak bertulang tanduk) di kedua sisi keningnya yang sebenarnya lebih sering tak tampak karena tertutupi oleh surbannya yaitu Nabi Dzul Qarnain a.s (QS 18:93) untuk menghadang laju Ya’juj dan Ma’juj yang telah menimbulkan kerusakan alam yang akan terus bertambah luas.

Sesuai petunjuk Allah, Nabi Dzul Qarnain a.s kemudian mengajak masyarakat di sekitar lokasi tempat tinggal Ya’juj dan Ma’juj untuk bersama-sama membuat dinding tembaga dan besi yang akan menutup satu-satunya lubang keluar masuk mereka (QS 18:96). Setelah selesai, masyarakat yang sebelumnya tinggal di dekat dinding diajak untuk meninggalkan lokasi yang sudah kering tanpa air dan tumbuhan tersebut menuju ke tempat lain yang lebih layak untuk dihuni.

Allah SWT juga mewahyukan kepada Nabi Dzul Qarnain a.s bahwa dinding itu akan terjaga dan baru akan terbuka bila saatnya tiba yaitu kelak menjelang datangnya Hari Kiamat (QS 18:98). Kemudian Allah menjadikan gaib (tidak terlihat) lokasi dinding tersebut.

Ya’juj dan Ma’juj yang telah terkurung terus berupaya membuka dinding logam tersebut dengan segala cara, bahkan dengan menjilatinya karena mereka tahu bahwa benda apapun yang mereka sentuh dengan mulutnya akan berhenti tumbuh/bertambah, kering atau tergerus. Cara ini mampu membuat bagian-bagian dinding yang mereka sentuh menjadi tipis. Namun setiap kali akan berlubang, Allah mengembalikan lagi kondisinya seperti semula. Untuk bertahan hidup selama terkurung di balik dinding, Allah menumbuhkan sejenis lumut, sebagai satu-satunya tumbuhan yang dapat terus tumbuh dan justru makin bertambah banyak setiap kali dimakan oleh masyarakat Ya’juj dan Ma’juj.

Kelak menjelang Kiamat, salah seorang pemimpin mereka mengatakan kata kunci “InsyaAllah” maka kemudian terbukalah dinding tersebut sekaligus kegaibannya dari penglihatan masyarakat luar sebelumnya. Dan Kaum Ya’juj dan Ma’juj yang selama ribuan tahun terkurung telah berkembang pesat jumlahnya akan turun bagaikan air bah (QS 21:96) memuaskan nafsu makan dan minumnya di segala tempat yang dapat mereka jangkau di bumi.

Masyarakat muslim termasuk Nabi Isa a.s yang telah terpojok di sebuah gunung (tur) lalu bersama-sama berdoa kepada Allah agar terhindar dari masalah akibat perbuatan Ya’juj dan Ma’juj. Kemudian Allah SWT memerintahkan ulat-ulat yang tiba-tiba menembus keluar dari tengkuk Ya’juj dan Ma’juj yang langsung mengakibatkan kematian mereka secara serentak. WalLahu a’lamu bil-shawab.
BACA SELENGKAPNYA...!!!


MAKHLUK ANGIN


Ilmuwan menjelaskan bahwa angin adalah udara yang bergerak karena adanya rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara. Sebenarnya angin adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT seperti juga makhluk-makhluk Allah lainnya yang tidak kasat mata seperti malaikat atau jin. Selain oleh sebab-sebab ilmiah yang telah diterangkan oleh ilmuwan, pada dasarnya mereka juga dapat bergerak sendiri dan bertambah jumlahnya. Hanya saja dalam hal bertambahnya bukan dengan cara beranak seperti halnya jin tetapi terjadi langsung dengan kehendakNya

Secara garis besar, Allah SWT telah menerangkan bahwa makhluk angin terbagi atas angin yang baik (manfaatnya) dan angin yang buruk (akibatnya). Perbuatan makhluk ini yang baik atau buruk tidak dikenakan perhitungan pertanggungjawaban seperti halnya terhadap jin. Perihal angin baik misalnya seperti yang Allah uraikan di QS.7:57, yaitu tentang angin yang membawa awan mendung ke daerah yang tandus untuk menurunkan hujan atau di QS.15:22 tentang angin yang membantu penyerbukan tanaman. Kelak menjelang kiamat, ada juga angin yang muncul untuk mematikan kaum muslimin dengan cara lembut (HR. Muslim Bab Dzikru Dajjal 18:70). Warna aura angin baik adalah putih bersih atau cenderung bening.

Sedangkan angin buruk ada beberapa jenis tetapi bisa dikelompokkan menjadi dua yaitu yang besar dan kecil. Angin ribut (hurricane), angin puyuh (tornado) dan badai tropis (typhoon) adalah contoh kelompok angin buruk yang besar.

Selain itu juga ada angin besar lain yang Allah datangkan sebagai azab, misalnya pada zaman Nabi Hud as, yaitu munculnya angin yang sangat kencang selama tujuh malam delapan hari berturut-turut yang memusnahkan kaum ‘Aad (QS.69:6-7). Pada zaman Nabi Shaleh as, selain terjadi gempa bumi juga datang angin panas yang memanggang kaum Tsamud hingga binasa. Kemudian pada zaman Nabi Luth as, diturunkan angin kencang disertai batu-batu yang membinasakan kaum Sodom. Angin yang datang pada kaum Sodom ini termasuk sangat jarang terjadi, karena berasal dari neraka dan didahului oleh turunnya tiga malaikat sekaligus untuk memberi khabar peringatan kepada Nabi Luth as dan pamannya, Nabi Ibrahim as. Pada zaman Nabi Musa as, muncul angin hitam pekat yang membuat rakyat Mesir dibawah Fir’aun yang ingkar (QS.7:133) menjadi keracunan dan kulit melepuh, selain itu juga mengakibatkan kematian pada setiap anak pertama yang lahir dari keluarga kafir pada saat itu. Kelak, menjelang kiamat, angin hitam sangat pekat ini (ghomamah) juga akan datang kembali bersama munculnya Dajjal al-masih. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, Allah SWT juga mengirimkan angin kencang untuk membantu mengalahkan pasukan Al Ahzab (sekutu) yang jumlahnya tiga kali lipat lebih banyak dari pasukan muslimin (QS.33:09).

Disamping yang besar, juga ada kelompok angin buruk yang kecil. Terbagi atas dua jenis yang seluruhnya dapat mengganggu kesehatan manusia dan dikenal sebagai serangan angin duduk yaitu,
:: Angin Hitam Kecil :: Yaitu angin yang warna auranya hitam. Wujudnya seperti spiral yang berputar-putar dengan tinggi berkisar 1,5 meter (dari ujung atas ke ujung bawah). Datang dari bumi (bawah) menuju ke arah bagian dada manusia sampai lambung atas. Angin ini berhenti di bagian ini sehingga mengakibatkan gangguan pada organ-organ tubuh di dalamnya, terutama jantung. Ahli medis umumnya menyebut gangguan ini sebagai sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA) yang dapat mengakibatkan kematian dalam waktu 10-15 menit sejak awal serangan jika tidak segera ditangani secara cepat dan tepat. Karena gangguan Angin Hitam ini berpotensi menghambat atau menghentikan denyut jantung maka bagi yang terkena tidak boleh ditidurkan atau diistirahatkan tapi justru harus aktif bergerak. Penyapuan dan penyaluran energi hangat di bagian dada akan sangat membantu agar Angin Hitam ini dapat segera keluar dari badan yang dikenai. Empat waktu yang Allah izinkan bagi angin ini untuk “mengganggu” tubuh manusia adalah sekitar pk. 03:00 pagi, pk 11:00 siang, pk 15:00 sore dan pk 23:00 malam. Terjadi terutama sewaktu sedang berada di alam terbuka / diluar rumah.

:: Angin Merah Kecil :: Yaitu angin yang warna auranya merah. Wujudnya seperti gumpalan yang meliuk-liuk dengan tinggi lebih rendah daripada Angin Hitam Kecil. Datang dari bumi (bawah) menuju ke arah bagian pinggang manusia. Yang terkena akan merasa tiba-tiba sakit pinggang yang menusuk. Atau paling ringan merasa seperti ingin kencing tetapi tidak keluar air kencing (anyang-anyangan). Ahli medis mungkin akan menggolongkannya sebagai Fibromyalgia (kekakuan otot dan tendon) atau Keseleo Otot. Penyapuan dan penyaluran energi hangat di bagian seputar pinggang akan sangat membantu agar Angin Merah ini dapat segera keluar dari badan yang dikenai. Dua waktu yang Allah izinkan bagi angin ini untuk dapat masuk ke tubuh manusia adalah sekitar pk. 09:00 pagi dan pk 21:00 malam.

Angin biasa juga kadangkala dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada manusia berupa gejala yang sering disebut sebagai masuk angin. Umumnya dapat ditangani dengan mengerik badan (kerokan, gua sha), pemijitan (shiatsu, tui na) atau bekam kering selain dapat juga dengan penyapuan dan penyaluran energi hangat terutama di sekitar tengkuk. Angin biasa ini masuk ke badan melalui bagian-bagian yang basah atau lembab misalnya karena keringat atau terkena hujan.

Dahulu, Allah SWT telah memberikan keistimewaan kepada Nabi Nuh as dan juga kemudian kepada Nabi Sulaiman as untuk menundukkan angin (QS.21:81) sehingga untuk melindungi diri dari gangguan makhluk angin dapat memohon kepada Allah SWT dengan membaca shalawat untuk Nabi tersebut seperti “Salaamun ‘alaa Nuuhin fil ‘aalamiin” (QS.37:79). Di luar masa kedua Nabi tersebut, Allah SWT menugaskan Nabi Khidr as untuk menguasai angin dan putaran air. WalLahu a’lamu bil-shawab.
BACA SELENGKAPNYA...!!!